Thursday, July 3, 2008

I am a Peetniks


Merindukan kopi Sumatra yang kental agaknya baru bisa saya penuhi ketika mencoba bubuk kopi dari Peet’s Coffee and Tea. Ini langganan saya. Alasannya sederhana, hanya Peets-lah yang mempunyai kemampuan roasting yang lebih matang dan berkarakter.

Alfred Peet adalah seorang Belanda yang berimigrasi ke Barkeley California. Toko pertamanya membuat sensasi karena menyebarkan aroma memanggang biji kopi hingga seantero kota kecil ini. Dari Alfred pula-lah trio Starbucks belajar membangun bisnis wedang kopi ini. Beda antara dua adalah Peets masih menyimpan kejayaan menghasilkan bubuk kopi kualitas enak, kualitas betul2 dijaganya.

Kami punya ritual menikmati kopi ini tiap minggu pagi sembari makan bubur oatmeal. Tradisi yang diadaptasi dari rumah mertua di Weymouth ketika kami masih hidup berpindah. Tadinya ingin sekali mempunyai mesin pembuat kopi. Tapi berubah pikiran begitu merasakan bahwa kopi dengan bikinan begini saja sudah uenak. Yang penting memang bagaimana membuatnya dan juga biji kopi apa yang dipakai.

Jika minum Peets, saya teringat bagaimana masa kecil saya menggoreng biji kopi di dapur nenek. Dulu bahkan bubuk kopi itu hampir sepertiga dari gelas untuk mendapatkan kopi tubruk yang nyamleng. Sambil duduk di beranda, segelas kopi ini disajikan dengan piring kecil. Iyah karena terlalu panas, biasanya ditaruh di piring sebelum diminum. Istilahnya dikokop.

Walau saya penikmat kopi, saya hanya mampu minum kopi sehari sekali. Karena kesehatan, juga dada saya ngga kuat. Efek kopi juga ngga ngaruh. Biar minum kopi tubruk malamnya tetap tidur lelap.


Menikmati secangkir kopi tubruk Sumatra ala Peetniks ini, memerlukan :

2.5 tbs bubuk kopi
½ cup susu segar (whole milk)
sedikit gula
sedikit coklat atau bubuk kayu manis (topping)

Alat : French Coffee Presser dan Milk Frother

Cara membuat :
  1. Rebus air hingga mendidih. Usahakan memakai air yang segar, bukan yang pernah direbus sebelumnya. Tuangkan begitu puncak panas.
  2. Tuang bubuk dalam coffee presser dengan air panas. Tutup dengan presser agar aroma tetap terjaga.
  3. Sementara itu masukkan susu dalam milk frother. Rebus hingga mendidih dalam microwave selama 1.5 menit. Atau rebus dalam panci kecil.
  4. Setelah 3 menit, press coffee hingga ampas sampai batas bawah sambil menunggu susu mendidih.
  5. Dengan Frother aduk susu dengan cepat selama 2-3 menit. Caranya naik dan turunkan handle dengan sedikit tekanan. Susu akan berbuih dan mengembang menjadi lembut seperti krim.
  6. Tuangkan kopi dalam gelas, disusul krim dan susu yang dihasilkan dari Frother. Jangan lupa memberi gula sebelumnya jika pengen sedikit manis.
  7. Beri topping dengan taburan bubuk coklat/kayu manis.
Tips : Kalau bisa belilah biji kopi yang sudah terpanggang. Membeli bubuk terkadang menghilangkan aroma segar yang dihasilkan karena terserap udara. Pakai wadah yang tahan udara (airtight) agar kopi tahan lama. Bubuk hanya bisa bertahan maks 6 bulan, sedang biji bisa 1 tahun.

1 comment:

Retno Prihadana said...

mau dunk kopinya secangkir :).